Cari Renungan

Menu Horisontal

Renungan [Matius 3:13-17] Dengan identitas sebagai anak Tuhan, inilah *MISI* kita di dunia ini

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 3:13-17 <<< klik untuk melihat Ayat


anak Tuhan, baptis, identitas, kebenaran Allah, kemesiasan, Matius, misi, murid Kristus, Pelayanan, pertobatan, warga kerajaan Allah,

Renungan Kristen kali ini adalah tentang Baptisan Yohanes yang merupakan tanda pertobatan. (6)

Namun, saat Yesus meminta dibaptis (13), bukan hendak bertobat dan mengakui dosa, melainkan: "untuk menggenapi seluruh kebenaran atau kehendak Allah" (15), sekaligus: "menegaskan bahwa Allah lah yang menetapkan pelayanan Yohanes."

Setelah Yesus dibaptis, Roh Allah turun yang terlihat seperti burung merpati dan suara dari surga. (16,17)
Hal itu menandakan: *Allah berkenan pada Yesus sebagai Anak Allah (sebagai identitas Yesus)* & *Allah berkenan mengurapi pelayanan kemesiasan Yesus (sebagai misi Yesus)*.

Ketika melayani di bumi, *identitas* & *misi* Yesus menjadi kesatuan (yang tak terpisah).

Kita sebagai orang Kristen, kita pun memiliki
Identitas: sebagai warga Kerajaan Allah & murid Kristus

Dengan identitas tersebut, kita memiliki
Misi: melayani Tuhan.





Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Sebagai orang Kristen, *Identitas & misi* kita *harus menjadi satu kesatuan*.

Dengan identitas kita: warga Kerajaan Allah & murid Kristus,
maka kita juga harus melaksanakan misi kita, yaitu: melayani Tuhan. "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.


*Sumber gambar: diolah kembali dari flickr.com
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita 

Renungan [Matius 3:7-12] Tidak cukup hanya *menjalani aktivitas keagamaan* agar terlepas dari penghakiman Allah

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 3:7-12 <<< klik untuk melihat Ayat




Renungan Kristen kali ini menceritakan tentang "orang Farisi" dan "orang Saduki" yang datang untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

"Orang Farisi" adalah orang-orang saleh yang terhormat, sangat ketat melaksanakan hukum Taurat dan tradisi-tradisi Yahudi.
Sehingga mereka 'terjebak dalam formalitas agama dan kemunafikan'.

Sedangkan "Orang Saduki" lebih terbuka dalam menjalankan tradisi Yahudi.
Dari segi gaya hidup, orang saduki lebih duniawi, bergaya hidup mewah dan mengejar kekuasaan.
Termasuk kalangan yang dihormati karena jabatan dan kekuasaan mereka.


Namun Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa mereka adalah *keturunan ular beludak*. (7)

Orang Farisi dan orang Saduki meracuni pikiran orang Yahudi dengan keyakinan: dapat lolos dari murka Allah karena *mereka keturunan Abraham* dan *aktivitas keagamaan yang dijalani*.

Karena itu, Yohanes Pembaptis mengatakan agar mereka *bertobat dan menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan*. (8)


Dibaptis dengan air merupakan tanda pertobatan secara fisik.
Sedangkan tanda rohani nya adalah dibaptis dengan Roh Kudus. (11)
Bila tidak segera bertobat, mereka akan menerima penghakiman Allah. (10,12)



Dari kisah ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa:





Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Tidak cukup hanya dengan *merasa keturunan Abraham* dan *menjalani aktivitas keagamaan* agar terlepas dari penghakiman Allah.

Kita harus *benar-benar bertobat* dan *menghasilkan buah yang manis bagi Tuhan*. "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.


Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita 

Renungan [Matius 3:1-6] Kita hebat karena Tuhan kita yang hebat

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 3:1-6 <<< klik untuk melihat Ayat


besar kepala, Hebat, Juru selamat, Matius, merujuk pada Tuhan, Pelayanan, Pelopor kedatangan Tuhan, pembuka jalan Tuhan, Rendah hati, Sombong, Tuhan hebat,


Renungan Kristen kali ini menceritakan tentang Yohanes Pembabtis yang memberikan pelayanan di tengah masyarakat Yahudi.
Banyak orang datang padanya untuk mengaku dosa dan dibaptis. (5-6)

Namun, kehebatannya itu tidak membuatnya menjadi 'sombong'.
Yohanes Pembaptis tetap memperlihatkan *kerendahan hati* dalam pelayanannya.

Malahan, Yohanes Pembaptis menjadi pelopor bagi kedatangan Tuhan.
Dalam pelayanannya, ia selalu merujuk pemberitaannya kepada figur Mesias yang akan datang. (1-3)

Walaupun dalam diri Yohanes Pembaptis banyak yang pantas dibanggakan, tapi 'tidak membuatnya menjadi sombong dan besar kepala'.
Karena Yohanes Pembaptis menyadari bahwa dia adalah: pembuka jalan bagi kedatangan Tuhan & mempersiapkan datangnya Sang Juru Selamat. (3)


Dari kisah tersebut, kita bisa menyimpulkan:
Sehebat apapun kita, kita tidak boleh menjadi sombong.
Kita harus tetap rendah hati.

Malahan, kita harus membuat kehebatan yang kita miliki, sebagai jalan untuk memuliakan Tuhan.
Supaya orang lain tahu, kita hebat karena Tuhan kita yang hebat.



Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Sehebat apapun kita, kita tidak boleh menjadi sombong.
Kita harus tetap *rendah hati*.

Malahan, kita harus membuat kehebatan yang kita miliki, sebagai *jalan untuk memuliakan Tuhan*.
Supaya orang lain tahu, *kita hebat karena Tuhan kita yang hebat*. "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.


*Sumber gambar: diolah kembali dari pixabay.com
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita 

Renungan [Matius 2:19-23] Kenapa "tulisan INRI" diberikan pada Yesus di kayu salib?

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 2:19-23 <<< klik untuk melihat Ayat


Allah peduli, INRI, jalan terbaik, latar belakang INRI, Matius, memimpin, Nazaret, Penggenapan nubuat, percaya pada Tuhan,

Renungan Kristen kali ini menceritakan tentang: Sesudah Herodes mati, malaikat Tuhan mendatangi Yusuf dalam mimpinya (19) memberitahukan agar Yusuf dan keluarganya kembali dari Mesir ke Israel. (20)

Lalu Yusuf menaati perintah itu. (21)

Namun, kemudian Yusuf mengetahui bahwa pengganti Herodes adalah anaknya, yaitu Arkhelaus, yang sangat kejam. Yusuf menjadi takut.
Tetapi, Allah *tetap peduli* pada Yusuf dan memberitahukan Yusuf untuk pergi ke daerah Galilea (melalui mimpi). (22)

Di Galilea terdapat beberapa kota, misalnya: Kana, Kapernaum, Nazaret, Nain, dan lain lain.
Namun Yusuf memilih Nazaret.
Dan memang hal tersebut merupakan penggenapan nubuat para nabi tentang: Mesias sebagai orang Nazaret.


Dari hal tersebut juga menjadi latar belakang "tulisan INRI" yang diberikan kepada Yesus di kayu salib.
INRI (Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum) artinya: Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi.


Pada kisah ini kita bisa melihat, bahwa Yusuf sangat percaya pada Tuhan, dan *Tuhan pun selalu memimpin langkah Yusuf dan keluarganya menuju jalan yang terbaik*.

Maka dari itu,





Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Kita harus percaya penuh pada Tuhan.

Maka Tuhan akan selalu memimpin langkah kita menuju *jalan yang terbaik* "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.


*Sumber gambar: diolah kembali dari maxpixel.freegreatpicture.com
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita 

Renungan [Matius 2:16-18] Di dunia, banyak orang jahat. Perlu kah kita khawatir terhadap kejahatan orang-orang itu?

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 2:16-18 <<< klik untuk melihat Ayat


alat yang diizinkan Tuhan, Jahat, kejam, Marah, Matius, melindungi, Penggenapan nubuat, Rencana Tuhan, tidak bisa menghalangi rencana Allah,


Renungan Kristen kali ini menceritakan Herodes yang sangat marah karena ia tidak berhasil mengetahui keberadaan Yesus (karena orang Majus tidak kembali pada Herodes).

Amarah Herodes yang tidak terkontrol membuat ia memakai segala cara untuk mendapatkan keinginannya, yaitu membunuh Yesus.
Herodes memerintahkan agar semua anak berumur dua tahun ke bawah dibunuh (sesuai perkiraan umur Yesus saat itu).

Tak terbayangkan betapa sedihnya suasana di Betlehem dan sekitarnya.
Para orang tua menangisi anak-anak mereka yang dibunuh akibat kekejaman Herodes.

Namun, peristiwa tersebut sudah dinubuatkan (jauh sebelumnya) oleh nabi Yeremia (Yeremia 31:15)


Herodes, dengan kekejamannya, beranggapan bisa menghalangi kehadiran Raja orang Yahudi dengan melakukan itu semua.

Kenyataannya, ia tidak dapat menghalangi rencana Allah untuk menyelamatkan manusia.

Bahkan, Herodes pun digunakan sebagai *alat yang diizinkan* Tuhan untuk menggenapi nubuatan nabi-Nya.





Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Sejahat apapun orang lain, tidak akan bisa menghalangi rencana Allah.
Kita anak-anak Allah akan selalu dilindungi oleh Allah.
Karena itu jangan takut.

Bahkan orang jahat sekalipun, bisa digunakan Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya. "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.


*Sumber gambar: diolah kembali dari pixabay.com
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita 

Renungan [Matius 2:13-15] Arti *Ketulusan* berdasarkan firman Tuhan

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 2:13-15 <<< klik untuk melihat Ayat


Alat Allah, alat penggenapan firman Tuhan, Kebaikan, Matius, Penggenapan nubuat, Taat, taat kehendak Allah, tanpa pamrih, tanpa ragu, tidak menunda, tulus,

Renungan Kristen kali ini memperlihatkan kembali ketaatan Yusuf terhadap kehendak Allah (selain pada pasal 1).

Setelah orang Majus kembali ke Timur melalui jalan lain (12-13), Malaikat Tuhan memberitahu Yusuf untuk lari ke Mesir bersama keluarganya, sehingga mereka tidak ditemukan Herodes yang ingin membunuh Yesus. (13)

Yusuf pun menaati kehendak Allah itu. 'Malam itu juga', mereka pergi dan tinggal di Mesir (14-15).
'Malam itu juga' mengartikan bahwa Yusuf tidak menunda-nunda melakukan kehendak Allah.

Dan kisah tersebut menggenapi nubuat nabi Hosea (Hosea 11:1). (15)


Dari sudut pandang firman Tuhan, *ketulusan hati* bukan hanya sekedar 'rela melakukan kebaikan pada orang lain tanpa pamrih', melainkan *rela melakukan kehendak Tuhan tanpa keraguan*.

Yusuf pun telah membuktikan ketulusan hatinya (dalam melaksanakan kehendak Allah),
sehingga Yusuf dipakai Allah menjadi *alat penggenapan firman Tuhan*.




Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Kita harus bisa memiliki hati yang tulus.

selain  'rela melakukan kebaikan pada orang lain tanpa pamrih', juga *rela melakukan kehendak Tuhan tanpa keraguan*.

Sehingga kita pun bisa menjadi *alat penggenapan firman Tuhan*. "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.



*Sumber gambar: diolah kembali dari pixabay.com
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita 

Renungan [Matius 2:1-12] Karena hal ini, kita gak perlu takut terhadap 'ancaman manusia dan rencana jahat mereka'

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 2:1-12 <<< klik untuk melihat Ayat


ancaman, genggaman Allah, gentar, Jahat, masalah pada kelahiran Yesus, Matius, melindungi, memelihara, menjaga, menyelamatkan, orang yang dikasihi-Nya, rencana keselamatan Allah, takut,

Renungan Kristen kali ini menceritakan  awal kelahiran Yesus yang bukan tanpa masalah.

Kita melihat sukacita orang Majus yang datang menyembah Yesus. (1,10,11)
Pada saat yang sama, Herodes panik dan takut tentang kelahiran Yesus.

Herodes ingin menyingkirkan Raja baru yang lahir itu, yaitu Yesus.
Ia membohongi orang majus agar mereka memberitahukan dimana Yesus.

Allah memunculkan bintang yang menuntun orang Majus ke tempat Yesus tinggal. (9-10)
Sehingga, orang Majus bisa bertemu Yesus dan memberikan persembahan yang terbaik. (11)

Namun, Allah tetap menjalankan rencana keselamatan-Nya.
Allah memperingatkan orang Majus (melalui mimpi) agar tidak kembali pada Herodes, melainkan pulang ke Timur lewat jalan lain (12).


Dari kisah ini, Allah memperlihatkan kuasa-Nya melindungi dan memelihara orang yang dikasihi-Nya.
Hal ini membuktikan sejahat apapun rencana yg disusun orang lain pada kita, Allah sanggup menjaga dan menyelamatkan umat-Nya.
Sebab: *hidup kita ada dalam genggaman tangan Allah*.

Karena itu, jangan takut & gentar terhadap ancaman manusia.
serahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya
Karena Allah sanggup memelihara & melindungi kita.




Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:


sejahat apapun rencana yg disusun orang lain pada kita, Allah sanggup menjaga dan menyelamatkan umat-Nya.
Sebab: *hidup kita ada dalam genggaman tangan Allah*.

Karena itu, jangan takut & gentar terhadap ancaman manusia.
serahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya
Karena Allah sanggup memelihara & melindungi kita. "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.



*Sumber gambar: diolah kembali dari flickrcom
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita 

Renungan [Matius 1:18-25] Menerima panggilan Tuhan: Beban atau Kehormatan?

Renungan Harian Kristen untuk

Matius 1:18-25 <<< klik untuk melihat Ayat


Kehormatan, kerelaan hati, Matius, panggilan Tuhan, Percaya, percaya pada Tuhan,


Pada Renungan Kristen kali ini yang ditonjolkan adalah kisah Yusuf yang *memercayakan dirinya kepada Tuhan*.

Pada awalnya, Yusuf ragu dan terjadi konflik batin saat mengetahui Maria, tunangannya, hamil.
Yusuf pun hendak menceraikan Maria dengan diam-diam.

Di satu sisi, Yusuf tidak ingin Maria bernasib malang, karena jika ketahuan bahwa Maria hamil tanpa menikah, maka Maria akan dirajam oleh masyarakat Yahudi.

Di sisi lain, Yusuf tidak dapat menerima kenyataan bahwa Maria telah hamil. Yusuf ingin meninggalkan Maria dengan cara menceraikannya.

Dengan cara itu, Yusuf berpikir bahwa Maria bisa menikah dengan lelaki yang telah membuat Maria hamil.
Tampaknya, cara tersebut adalah cara yang "win win solution".


Namun, yang menarik adalah:
Yusuf secara spontan membatalkan niat menceraikan Maria setelah tahu kebenaran yang diberitahu oleh malaikat Tuhan.

Tanpa negosiasi, Yusuf menerima Maria dengan hati yang teguh. (24)
Yusuf menerima penugasan dari Tuhan sebagai *kehormatan* yang harus dijalaninya dengan bertanggung jawab.


Dari cerita tersebut, kita dapat mengambil sebuah poin bahwa:




Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Panggilan untuk melakukan pekerjaan Tuhan 'tidak boleh menjadi beban',
melainkan sebagai *kehormatan* yang dilaksanakan dengan kerelaan hati dan bertanggung jawab. "



Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.



*Sumber gambar: diolah kembali dari pixabay.com
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita