Renungan Harian Kristen untuk
Kitab Pengkhotbah
Tema utama kitab Pengkhotbah ini adalah "kesia-siaan hidup yang terlepas dari Allah".
Kemungkinan besar kitab ini ditulis Salomo pada tahun-tahun akhir hidupnya.
Saat itu, kerohaniannya telah jatuh karena ia ikut menyembah berhala.
Salomo telah berusaha mencari kebahagiaan melalui kesenangan maupun materi.
Namun, ia sangat kecewa karena ia sama sekali tidak menemukan kebahagiaan sejati melalui gelimang harta.
Akhirnya Salomo menyadari:
tanpa bersandar kepada Tuhan dan firman Tuhan, semua kesuksesan dan usaha yang dilakukannya sebagai manusia hanya membawanya pada *kesia-siaan*.
Kitab Pengkhotbah ini dapat menjadi *kesaksian dan peringatan* bagi *kaum muda* atau siapapun supaya *tidak jatuh pada kesalahan sama yang telah dilakukan Salomo*.
Setiap orang muda harus menikmati kehidupannya (11:9-10).
Namun, hidup takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya lebih penting (12:1, 13-14).
Kita Pengkhotbah ini menggunakan kata "sia-sia" sebanyak 37 kali.
Hal tersebut menyatakan pandangan sinis dan kebingungan dalam hidup.
Bagian inti kitab ini adalah:
"takut pada Allah dan berpegang pada perintah-Nya".
Tuhan Yesus juga menyatakan hal yang sama tentang *kesia-sia*an mengejar materi atau harta duniawi (Mat 6:19-21,24; Mat 16:26).
Dari Renungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu:
" tanpa bersandar kepada Tuhan dan firman Tuhan, semua kesuksesan dan usaha yang dilakukannya sebagai manusia hanya membawanya pada *kesia-siaan*.
Setiap orang muda harus menikmati kehidupannya.
Namun, hidup takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya lebih penting. "
Kiranya Renungan Kristen ini dapat menguatkan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Amin.
*Sumber gambar: diolah kembali dari pixabay.com
Renungan Harian Kristiani Untuk Saat Teduh Kita ✞